Kabut asap yang terjadi di Provinsi Riau sudah membaur
diantara musim hujan dan musim kemarau. Ibarat saudara mungkin kabut asap
adalah saudara tiri yang tidak di inginkan kehadirannya. Tapi mau bagaimana
lagi ayah kandung mereka sudah terlanjur menikah lagi dengan janda cantik bekas
istri pejabat yang taun lalu tersandung kasus korupsi. Lantas tewas di Bui #ngelantur
Pemerintah pusat dan daerah terkesan gowar-gawer dalam penyelesaian kebakaran
hutan ini. Bagaimana tidak, bencana yang tiap tahun terjadi sedikitpun tidak
dapat ditanggulangi, malah tahun ini kabut asap makin menjadi tercatat seminggu
belakangan di kota Pekanbaru dan sekitarnya kondisi udara berada di level BAHAYA.
Walaupun Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengerahkan mengerahkan tiga
Pesawat Casa 212 untuk hujan buatan dan menyiagakan puluhan pemadam kebakaran
juga disiagakan di Riau tapi toh hasilnya nihil.
Lah, tak pikir yo wis sak pekok-pekoke menungsa. Bayangkan saja
ribuan hektar lahan di riau yang terbakar Cuma di antisipasi dengan 3 pesawat
di tambah puluhan armada pemadam kebakaran. Cara bodohnya gini, sampean mau matikan rumah terbakar tapi
cuman dipercikin air pake tangan. Lah kan ra
ndolor.
Udahlah, ga usah repot-repot madamkan api pake pemadam
apalagi sampai pakai pesawat yang oprasionalnya juga tidak murah. Tunggu saja
hutannya habis dan mati sendiri, rasa-rasanya lebih bijaksini #bijaksana.
Tapi bagaimanapun juga ada keuntungan dibalik kabut
asap yang terjadi di Riau, nah berikut secuil keuntungannya.
Mengurangi Pengangguran.
Dengan adanya kabut asap sudah otomatis banyak
bermunculan penjual-penjual masker dadakan di tepi jalan. Di tengah kesulitan
pemerintah menanggulangi pengangguran, kedatangan kabut asap justru menjadi jawaban
terbukanya lapangan pekerjaan. Ngehek
Foging Masal
Kabut asap ternyata juga membantu pemerintah daerah
dalam pembrantasan demam berdarah dan malaria. Ndak usah payah-payah membuat program pengasapan atau foging yang
membebani APBD, adanya kabut asap sempurna satu provinsi riau sudah kena foging
gratis.
Libur Panjang
Lah, ini yang mungkin di tunggu anak-anak, sebagian
pengusaha, dan beberapa istri pejabat. Bagaimana tidak, belakangan tren
treveling di negri ini sedang bergeliat akan tetapi untuk para pejabat dan pengusaha
sulit mencari waktu luang. Dengan dengan adanya kabut asap sudah otomatis toh
kampus, sekolah dan perkantoran diliburkan.
Ngrokok Gratis
Sebagian besar laki-laki di Indonesia rokok tidak dapat
lepas dari kehidupannya termasuk juga Provinsi Riau. Malah mereka rela tidak
makan hanya untuk membeli sebungkus Sampurna. Bukankah menjadi suatu berkah
yang tak terkira bagi para perokok di Riau jika kabut asap datang. Mereka tak
payah membeli rokok, langsung aja hirup udara sempurna asap bakal masuk. Jangan
lupa sediakan kopi sebagai garnis rokoknya.
Berikut keuntungan dari kabut asap
yang terjadi dan tak kunjung berhenti. Dari pada mengutuk mari ambil sisi
positif dari kabut asap ini. Lawong koar-koar moratorium hutan nyatanya pembukaan perkebunan masih juga terjadi.